Bismillahirrohmaanirrohiim.
DALIL QUNUT SUBUH DARI BERBAGAI KITAB (3)
Dibawah ini hujjah-hujjah Qunut Sholat Subuh dari berbagai kitab:
22. Kitab al-Muharror Fi Fiqh al-Imam Syafi’I Li al-Syaikh Abi Qosim Abdul Karim bin Muhammad al-Qozwainiy.
Dalam Kitab al-Muharror Fi Fiqh al-Imam Syafi’I Halaman
34-35. Al-Syaikh Abi Qosim Abdul Karim bin Muhammad al-Qozwainiy menjelaskan :
Wa Yustahabbu al-Qunuutu Fi al-I’tidaali Minarrok’ati
Ats-Tsaaniyati Min Sholaati Ash-Shubhi Wahuwa An Yaquula : (Allahummah Dinii
Fiman Hadait…Ila Akhirihi) Wal Ashohhu Anna Al-Qunuuta Makhshuushun Minal
Faro’idhi Bi Shubhi Illa Idza Nazalat Bil Muslimiina Naazilatun Laa Nazalat
Fayasro’u Fi Saa’iri al-Faro’idhi Fi ar-Rok’ati al-Akhiiroti.
Artinya:
“Dan disunnahkan Qunut dari pada rakaat yang kedua pada
Sholat Shubuh, membaca “Allahummah Dinii Fiman Hadait”, Sampai selesai doa
Qunut. Dan pendapat yang shohih bahwasannnya Qunut itu dikhususkan dari pada
Sholat Subuh kecuali apabila turun balabencana terhadap kaum muslim maka
disunnahkan membaca Qunut pada semua Sholat Fardhu pada rakaat yang terakhir”.
23. Kitab al-Adzkar Li al-Imam Muhyi al-Din Abi Zakaria
Yahya bin Syarof al-Nawawi.
Dalam Kitab al-Adzkar Halaman 59. Al-Imam Muhyi al-Din Abi
Zakaria Yahya bin Syarof al-Nawawi menjelaskan :
Wa’lam : Anna al-Qunuuta Masyruu’un ‘Indanaa Fi Shubhi,
Wahuwa Sunnatun Muta’akkidatun, Law Tarokahu Lam Tabthul Sholaatuhu Lakin
Yasjudu Lissahwi Sawaa’un Tarokahu ‘Amdan Aw Sahwan.
Artinya:
“Dan diketahuilah bahwa Qunut itu disyari’atkan dan sunnah
di madzhab kita, pada Sholat Subuh sebagai Qunut yang kuat. Jika
ditinggalkannya maka tidak membatalkan sholat tetapi dilakukanlah sujud sahwi,
baik ditinggal dengan sengaja ataupun lupa”.
24. Ikhtilaf (Perbedaan) Pendapat Ulama Fuqoha Tentang
Kesunnahan Qunut
Pada Madzhab yang empat terdapat perbedaan dalam amaliyah
Qunut:
- Madzhab Hanafi : Dalam Sholat Witir, Qunut Hukumnya Wajib.
- Madzhab Hambali : Dalam Sholat Witir, Qunut Hukumnya Sunnah.
- Madzhab Maliki dan Madzhab Syafi’I : Qunut Hukumnya Sunnah dalam Sholat Subuh.
- Madzhab Syafi’I, Madzhab Hanafi dan Hambali : Disunnahkan membaca Qunut (Nazilah) pada setiap Sholat Fardhu apabila turun bala terhadap orang Muslim.
- Imam Hanafi mengkhususkan Qunut Nazilah pada Sholat yang Jahar (Suara Dikeraskan).
25. Kitab Hadits Shohih Bukhori Li al-Imam Abi ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhori Juz 2.
Dalam Kitab Kitab Hadits Shohih
Bukhori Li al-Imam Abi ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhori Juz 2 Halaman
14 diterangkan, diriwayatkan dari Ayyub, dari Muhammad berkata ia, pernah
ditanya Anas Rodhiyallahu’anhu, “Apakah Nabi Shollallahu’alaihi Wasallam Qunut
pada Sholat Subuh?”. Anas r.a menjawab :
Na’am. Faqiila : Awqonata Qobla
Ar-Rukuu’i? Qoola: Qonata Ba’da Ar-Ruku’I Yasiiron. (Rowaahu al-Bukhori).
Artinya:
“Ya. Maka ditanyakan kepada Anas
r.a, Apakah Nabi Saw Qunut sebelum rukuk? Anas r.a menjawab : “Sesudah rukuk
yang kedua”. (HR. Imam Bukhori).
26. Kitab Hadits Shohih Bukhori.
Dalam Riwayat yang lain dijelaskan:
‘An Anasin Qoola : Kaana al-Qunuutu
Fi al-Maghribi Wa al-Fajri (Rowaahu al-Bukhori).
Artinya:
“Diriwayatkan dari Anas ra. Beliau
berkata : Bahwasannya Nabi Muhammad Saw. Qunut pada Sholat Maghrib dan Sholat
Subuh”. (HR. Imam Bukhori).
27. Kitab Hadits Shohih Bukhori.
Masih Dalam Kitab Shohih Bukhori,
diriwayatkan dari Abi Salamah dari Abi Huroiroh, beliau berkata:
Laaqrobanna Sholaata An-Nabiyyi
Shollallahu’alaihi Wasallam. Fakanaa Abuu Huroirota Rodhiyallahu’anhu Yaqnutu
Fi Ar-Rok’ati al-ukhroo Min Sholaati Azh-Zhuhri Wa Sholaati al-‘Isyaa’I Wa
Sholaati Ash-Shubhi Ba’da Maa Yaquulu Sami’allahu Liman Hamidahu Fayad’uu
Lilmu’miina Wayal’anu Al-Kuffaaro. (Rowaahu al-Bukhori).
Artinya:
“Sungguh saya akan benar-benar
mendekati Sholat Rosulullah Saw. Maka adalah Sholat Abu Huroiroh – Kata Abu
Salamah : Qunut pada rakaat terakhir Sholat Zuhur, Isya dan Subuh, kemudian beliau
mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah”, Maka beliau mendoakan orang Mukmin dan
mengutuk orang kafir”. (HR. Imam Bukhori).
Pada Konteks Hadits berqunut diatas
menjelaskan!! Bahwa Qunut yang ada dalam Sholat Zhuhur, Magrib, Isya adalah
Qunut untuk mengutuk orang-orang kafir (Qunut Nazilah) dan yang ada dalam
Sholat Subuh untuk mendoakan kebaikkan orang Mukmin (Qunut Rotibah) sampai
beliau meninggal dunia adalah Qunut Subuh.
28. Kitab Sunan Abu Dawud.
Dalam Kitab Sunan Abu Dawud
diriwayatkan dari Barro bin ‘Adzib Rodhiyallahu’anhu. :
Anna An-Nabiyya Shollallahu’alaihi
Wasallam Kaana Yaqnutu Fi Ash-Sholaati Ash-Shubhi (Rowaahu Abu Dawud).
Artinya:
“Bahwasannya Nabi Saw adalah beliau
membaca Qunut dalam Sholat Subuh (HR. Abu Dawud).
29. Diriwayatkan dari Abu Huroiroh
Rodhiyallahu’anhu:
Kaana Rosuulullahi
Shollallahu’alaihi Wasallam Idzaa Rofa’a Ro’sahu Minarrukuu’I Fisholaati
Ash-Shubhi Fi Rok’ati Tsaaniyati, Rofa’a Yadaihi Yad’uu Bihadza Ad-Du’aa’I :
Allahummah Dinii Fiiman Hadait … ila aakhirihi. (Rowaahu Haakim Washohihi).
Artinya:
“Adalah Rosulullah Saw Apabila
mengangkat kepalanya dari rukuk dalam Sholat Subuh pada rakaat yang kedua,
beliau mengangkat kedua tangannya, maka beliau membaca “Allahummah Dinii Fiiman
Hadait” Sampai akhir doa Qunut.”. (HR. Imam Hakim dan beliau menshohihkannya).
Insyaallah dilanjutkan pada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar