Bismillahirrohmaanirrohiim.
Sebagaimana yang telah kita sampaikan pada judul pembahasan TERSANGKA DIBALIK TERBUNUHNYA HABIL OLEH QOBIL BIN ADAM A.S. Ketika itu Hamah menggoda Qobil saat usia kecil (demensi alam golongan jin) namun ia telah mengerti pembicaraan dan bertugas menggoda Qobil serta membisikkan Qobil agar Qobil memberikan kurban yang buruk dengan rasa dengki dan iri terhadap Habil, serta tugas Hamah adalah memutuskan tali silaturahmi antar manusia. Dalam syariat Nabi Muhammad saw hal ini adalah perbuatan yang sangat buruk maka Rosulullah melarang umatnya agar tidak memutuskan tali silaturahmi dan menjauhi sifat iri dan dengki. Pada saat niat Qobil telah terhasud oleh hasutan Hamah maka Iblis pun berperan dalam mempraktekan cara membunuh (ini adalah awal sejarah praktek pembunuhan manusia yang diajarkan iblis). Iblis adalah keturunan Samum yaitu buyutnya Hamah, ayah dari kakeknya yaitu Aqyas. Iblislah yang mempraktekkan cara membunuh dengan memperagakan adegan dua ekor burung sebagaimana kita ketahui dalam kitab tarikh dan tafsir-tafsir dalam kisah Nabi Adam as. Iblis memberikan contoh bagaimana Qobil membunuh Habil saudara kembarnya Layudha dengan melalui dua ekor burung yang saling membunuh. Sebelumnya Qobil tidak mengetahui bagaimana cara membunuh karena hal ini bukanlah sebuah contoh yang diajarkan oleh Nabi Adam as kepada keturunannya.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Juraij, ia berkata “Anak
Adam yang telah membunuh saudaranya ia tidak mengetahui bagaimana cara
membunuhnya, kemudian Iblis memperagakan dalam bentuk burung, ia mengambil dan
ia meletakkan kepalanya di antara dua batu, kemudian ia memecahkannya lalu ia
mengetahui cara membunuh”.
Jadi Qobil mempraktekkan membunuh Habil dengan dicekik dan
memecahkan kepala Habil dengan ganas bagaikan singa sedang memangsa mangsa
(sebagaiman telah diceritakan).
Iblis juga yang mengajarkan bagaimana Qobil menguburkan
Habil dengan melalui dua ekor burung tersebut, yang mana Qobil sempat bingung
dan menjauh dari jasad Habil yang telah wafat karena kebingungan dan ketakutan
dengan rasa bersalahnya diakibatkan bisikan Hamah keturunan Iblis. (Awal
sejarah cara penguburan lalu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad saw).
Ketika penguburan Habil oleh Qobil telah selesai, Qobil pun
tidak berani untuk pulang menemui Nabi Adam as, karena takut jika Nabi Adam as
menjadi murka kepadanya. Maka Qobil pun pergi menjauh. (Qobil tidak diketahui
kisahnya setelah itu, namun akan ada kaitannya dengan suhuf Nabi Nuh as yang
telah hilang dan klaiman baru ditemukan dengan dengan nama kitab Henock (enoch)
mengungkap mesteri peradaban kuno Lumaria tapi tidak bisa dijadikan hujjah
tarikh yang kuat walaupun dalam sisi sejarahnya persis sebagaimana cerita Nabi
Adam as karena tidak ada ulama yang menyatakan hal itu secara jelas). Lalu
timbullah pertanyaan kita kemana Qobil pergi dan apakah ia menikah dan apakah
pada saat itu ada kaum selain kaum Nabi Adam as. (ini akan merujuk kepada
sejarah bumi sebelum Nabi Adam as turun ke bumi, insyaallah di ceritakan nanti
sesuai sejarah yang dijelaskan para imam dan ulama).
Setelah terbunuhnya Habil oleh Qobil, Nabi Adam as pun
mengetahui kejadian tersebut dan Nabi Adam as pun bersedih hati akan kejadian
tersebut dan bersabdalah Nabi Adam as. Dengan Sabda Nabi Adam as itu juga Iblis
menjawab Nabi Adam as dengan rasa dengki dan iri dan dendam terhadap Adam as
yang mengakibatkan Iblis terusir dari surga Allah swt. Dan iri, dengki dan
dendam itu berkelanjutan dengan janji Iblis kepada Allah (insyaallah
diceritakan dalam kisah penciptaan Adam as).
Diriwayatkan oleh al Khotib dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas
ra. Ia berkata, “Ketika Qobil membunuh Habil, bersabda Nabi Adam as “Negara
berubah dan juga seluruh isinya, wajah bumi menjadi berdebu dan bertambah
jelek. Berubah semua yang mempunyai rasa dan warna, dan sedikit senyum wajah
yang gagah. Qobil membunuh saudaranya Habil, kami pun bersedih, telah berlalu
wajah yang buruk.”.
Mendengar Nabi Adam as bersabda, dalam riwayat yang sama.
Iblis berkata “Menyngkirlah kamu dari negeri dan segala penduduknya, dalam
kekelan sempit bagi kamu segala kemudahan. Kamu dan istri kamu disurga penuh
kebahagiaan dan hati kamu terhadap dunia yang hina tergoda. Meskipun terbuka
tipu dayaku dan makarku, kurma yang menggiurkan meluputkan kamu”.
Iblis tidak menyukai keturunan Adam as ada di bumi (perlu
diketahui sebelum Adam as sebagai kholifah dimuka bumi adalah golongan jin
terlebih dahulu di bumi, insyaallah diceritakan dalam kisah penciptaan). Iblis
tidak menyukai karena Allah telah mengutuk dan mengusir Iblis dari surga
diakibatkan tidak maunya Iblis bersujud ke Nabi Adam as. (Iblis juga yang
tersangkah dibalik pengusiran Nabi Adam as dari surga oleh Allah, insyaallah
diceritakan dalam kisah Adam as). Iblis juga yang berperan dalam segala bentuk
makar maka Allah sebutkan dalam Al-Quran bahwa Allahlah sebaik-baik maker.
Dua ekor burung itu adalah dua ekor gagak hitam, gagak hitam
ini adalah hewan yang disukai penyerupaannya dari golongan jin (insyaallah
diceritkan tentang penyerupaan alam jin). Maka dalam syariat Nabi Muhammad saw,
membunuh burung gagak hitam adalah sunnah sebagaimana termaktub dalam shohih
Muslim. (rujuk kitab Muslim dan fiqih).
Dendam Iblis berterusan sebagaimana janjinya kepada Allah
akan menyesatkan keturunan Nabi Adam as hingga kiamat. Pembunuhan demi
pembunuhan selalu terjadi semenjak kejadian Qobil dan Habil hingga sekarang.
Maka dalam syariat Nabi Muhammad saw membunuh adalah awal hukum dari kejadian umat
Nabi Musa as yang tidak dibenarkan untuk umat Nabi Muhammad saw. Membunuh di
hukumi dengan had dan hukum saling bunuh akan berada dineraka dan membunuh
tidak dibenarkan pada jiwa yang dibenarkan untuk dibunuh (rujuk hukum
pembunuhan dalam syariat Nabi Muhammad saw).
Ini diambil dari Kitab-kitab Tafsir, kitab Fiqih, Kitab-kitab Hadits, Kitab as Shoghir, Kitab Tarikh, Kitab As Sunan, Kitab al
Marjan Fi Ahkam al Jan, Kitab Iltiqot al Jan, Kitab Kasyf al Janum, Kitab al
Marjan fi Ahkam al Jan, Kitab Lughot al Marjan.
Demikian. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar