Oleh: Pray. Ksn
Bismillahirrohmaanirrohiim
Cara Mengenal Allah Subhanahu
Wata’ala-
Pernahkah kita bertanya, kenapa mereka dahulu lebih cepat dekat dengan Allah padahal kita
sama dengan mereka?”.
Didalam banyak buku yang membahas
mengenai Psikologi menyatakan bahwa psikologi salah satu sebuah jalan untuk
menyikapi apa yang tersembunyi, berusaha untuk memahami peristiwa komunikasi
dengan menganalisa keadaan internal (Intenal state), suasana batiniyah
individu. Komunikasi yang efektif menghasilkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
prilaku dan tindakkan serta menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Hal ini
adalah dari fisik ke fisik yaitu dari manusia ke manusia, terlebih jika
komunikasi yang efektif itu dilakukan kepada Allah. Komunikasi yang efektif
kepada Allah menghasilkan kecintaan Allah dan Allah mencintainya. Inilah tujuan
berma’rifat.
Akan tetapi, ma’rifat (Mengenal)
Allah sangatlah sulit untuk setiap manusia terkecuali seorang tersebut telah
ditunjukkan oleh Allah secara langsung karena kehendak-Nya. Akan tetapi Allah
pada hakekatnya telah memberikan seluasnya kepada manusia tanpa ada kekurangan
atau rintangan apapun untuk mengenal-Nya. Disebabkan karena Allah Swt telah
memberikan kelebihan pada manusia dibandingkan makhluk lainnya. Manusia telah
Allah Swt karuniakan yaitu Hati dan Akal untuk membaca, mentadaburi dan
memikirkan semua tanda-tanda kekuasaan Allah agar dapat mengenal-Nya.
Sebagaimana Firman Allah yang
diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad saw:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan”. (QS. Al-‘Alaq : 1)
Allah Swt memerintahkan untuk “iqro”
yaitu membaca, mencari, mentadaburi dan memikirkan segala hal yang telah Allah
ciptakan. Sengaja Allah menggunakan “Robbikalladzi Kholaq” yaitu Tuhan-mu yang
menciptakan. Karena perintah itu bukan hanya pada satu golongan manusia saja
namun kepada seluruh manusia baik yang telah beragama maupun yang tidak beragama.
Sebab semua manusia pastilah merasakan bahwa ia diciptakan sekalipun ia tak
memahami, karena ia ada pastilah ada yang mengadakannya, minimal pernyataan
awal adalah orang tua yang mengadakannya.
Hati dan akal telah Allah berikan
melalui fisik setiap manusia, disamping organ-organ lain pada tubuh setiap
manusia seperti tubuh, telinga, mata, mulut, tangan, kaki dll, semua itu adalah
pembantu dari hati dan akal sebagai modal bagi manusia untuk mengenal Allah
Subhanahu Wata’ala. Maka sebab itu hati dan akal sebagai pondasi diterima atau
tidaknya sebuah amalan karena perbuatan orang yang hatinya kosong dan tidak
bertujuan maka tidak akan diterima atau dikabulkan. Dan begitupun perbuatan
orang gila maka tidak akan diterima atau dikabulkan karena tidak ada kesadaran
dan tidak ada bertujuan, apa-apa yang diperbuat olehnya. Maka syarat beragama
adalah berhati (Sandaran iman) dan berakal (Sandaran Islam) agar dapat membedakan
yang benar dan yang salah hingga menimbulkan hidupnya hati dan akal menuju
Allah (Ihsan).
Disamping organ fisik tersebut,
Allah Swt memberikan kemudahan kepada manusia yaitu dari semua tanda-tanda
kekuasaan-Nya yang terdapat pada makhluk ciptaan-Nya diseluruh jagad raya alam
semesta. Dimudahkan lagi oleh Allah juga dengan al-Quran agar dapat sebagai
panduan hidup manusia. Dimudahkan lagi oleh Allah Swt dengan diutus seorang Nabi
dan Rosul yaitu Sayyidina Muhammad saw. Dengan melalui Rosulullah, Allah
memberikan petunjuk, bimbingan dan penjelasan agar manusia dapat memahami
dengan prilaku kemanusiaan melalui hadits/sunnah. Dimudahkan lagi oleh Allah
dengan banyaknya orang-orang yang menjadi Wali-Nya dimuka bumi ini yaitu
orang-orang yang diberikan petunjuk hidayah dan taufik oleh Allah Swt;
orang-orang sholeh; orang-orang beriman. Maka ketika Allah kembalikan manusia
kepada-Nya setelah melalui alam rahim dan dunia, maka manusia sudah tidak ada
alasan lagi untuk membela dirinya setelah datang kebenaran atau berita
kebahagiaan dan ancaman/peringatan Allah kepadanya.
Sifat-sifat yang menyebabkan
manusia terhalang dari ma’rifat kepada Allah itu (Al-Mawani’u Min
Ma’rifatillah) sehingga tidak menyembah Allah, beribadah kepada Allah Swt serta
menolak (Kebenaran) Allah Swt yaitu:
1.
Sifat yang berasal dari penyakit syahwat (Marodhu Asy-Syahwati):
Al-Fisqu
yaitu Fasiq/Pendosa (QS. 2:26 , 27 , 59:19 )
Al-Kibru
yaitu Sombong (QS. 16:22 , 40:35 , 56 , 7:12 )
Azholmu
yaitu Zalim/Aniaya (QS. 61:7 , 32:22 )
Al-Kadzibu
yaitu Dusta (QS. 2:10 , 77:10-19 )
Kasyrotu
Al-Ma’aashi yaitu Banyak Dosa (QS. 83:14 )
Hasil
dari melakukan itu akan
dimurkai Allah (Al-Maghdub ‘Alaihim) dan diobati dengan mujahadah (Mujahadatun).
2. Sifat yang berasal dari
penyakit subhat (Marodhu Asy-Syubhati):
Al-Jahlu yaitu Jahil/Tidak
berilmu (QS.39:65 )
Al-Irtiyaabu yaitu Ragu-ragu (QS.
22:55 )
Al-Inhiroofu yaitu Menyimpang
(QS. 5:13 )
Al-Ghoflatu yaitu Lalai (QS.
7:179 )
Hasil dari melakukan itu
berakibat Sesat (Ad-Dholluuna) dan diobati dengan Ilmu (Al-Ilmu)
Penyakit syahwat dan penyakit
subhat tersebut mengakibatkan kekufuran dan dosa besar serta menuju kekafiran
seseorang kepada Allah Swt.
MUJAHADAH
Mujahadah adalah kesungguhan
untuk meninggalkan dan melawan hal-hal negatif yang telah dilarang oleh Allah
dan Rosul-Nya. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ
جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ
الْمُحْسِنِينَ
“Walladziina Jaahaduu Fiinaa
Lanahdiyannahum Subulanaa Wa InnaLlaaha Lama’al Muhsiniin”. Yang artinya,
“Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukkan jalan
Kami, dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang baik”. (QS. Al-Ankabut : 69).
Didalam Kitab Risalah
Al-Qusairyah. Syaikh Abul Qosim Al-Qusyaairiy berkata, “Saya pernah mendengar
Syekh Abu ‘Ali Addaqooq berkata:
”Barang siapa menghiasi
lahiriahnya dengan mujahadah, maka Allah akan memperbaiki
bathiniahnya dengan musyahadah. Ketahuilah bahwa seseoang yang dalam
awal perjalanannya tidak mengalami mujahadah maka dia tidak akan
mendapatkan lilin yang menerangi jalannya.
Syaikh Abul Qosim Al-Qusyairiy
pernah mendengar syaikh Abu ‘Ali Addaqooq semoga Allah merahmatinya berkata: ”Barang
siapa dalam permulaannya tidak pernah berdiri, maka pada akhirnya dia tidak
akan pernah duduk”. Beliau juga pernah mengatakan bahwa gerak membawa
barokah atau gerak adalah barokah itu sendiri. Gerak lahir menurut beliau
mengharuskan timbulnya barokah rahasia.
“Wahai para pemuda”, pesan
Assirri, “Bersungguh-sungguhlah (Bermujahadalah) kalian sebelum batas akhir
kemampuan yang membuat kalian lemah dan kurang sebagaimana kelemahan dan
kekurangan fisik kalian”. Saat itu para pemuda tidak mampu mengawani Assirri
dalam menjalankan ibadah.
Syaikh Al-Qusyairiy berkata: “Saya pernah mendengar Ibrahim bin Adham berkata: “Seseorang tidak akan mendapatkan derajat orang-orang sholeh hingga mampu mengatasi enam rintangan yaitu:
1. menutup pintu nikmat dan
membuka pintu kesulitan.
2. menutup pintu kemuliaan dan
membuka pintu kehinaan.
3. menutup pintu istirahat dan membuka
pintu perjuangan.
4. menutup pintu tidur dan
membuka pintu terjaga.
5. menutup pintu kekayaan dan
membuka pintu kefakiran.
6. menutup pintu angan-angan dan
membuka pintu persiapan menjelang kematian”.
Syaikh Al Qusyairiy berkata: “Saya pernah mendengar Dzunun Al-Mishri berkata, ‘Allah tidak akan memuliakan seseorang dengan suatu kemuliaan, yang lebih mulia daripada menunjukkannya pada kehinaan nafsunya. Dan tidak menghinakan seseorang yang lebih hina daripada Ia (SWT) menutupi kehinaan nafsunya dari pandangannya.
Syaikh Abul Qosim Al-Qusyairiy pernah mendengar Syaikh Abu Ali Ar-Rudzabari mengatakan, “Penyakit hati menyusup ke dalam akhlak melalui tiga jalan:
1. Penyakit watak, 2. Kebiasaan
yang dilaksanakan terus menerus, 3. Kerusakan pergaulan.
-Adapun penyakit watak adalah
memakan barang yang haram
-Sedang yang dimaksud melakukan
kebiasaan adalah memandang dan merasakan nikmat dengan barang haram.
-dan kerusakan pergaulan adalah
ketika syahwat dalam nafsu bangkit , maka nafsu pasti mengikutinya.
Nafsu mempunyai dua sifat yang mampu mencegah kebenaran.
- Ketekunannya menuruti syahwat
- Mencegah keta’atan.
Jika nafsu ketika mengendarai
keinginannya tidak dapat dikendalikan, maka wajib dikekang dengan kekang
taqwa. Jika ia dapat berhenti dengan menepati perintah-perintah agama, maka dia
wajib digiring pada penentangan hawa nafsu. Ketika dalam kondisi marah dia
berontak, maka wajib diteliti, dikendalikan,dan diarahkan pada keadaannya yang
tenang. Tak ada kondisi yang akibatnya lebih bagus daripada kemarahan, yang
kekuasaannya dipecahkan dengan akhlak yang baik, dan apinya dipadamkan dengan
kelembutan perilaku. Jika nafsu menganggap halal “Suatu ketololan” sehingga
segala sesuatu menjadi sempit kecuali dengan penampakan perangai-perangai baik dan
lebih mempercantiknya ketika orang lain melihat atau menelitinya/riya’ maka
keadaan yang demikian ini harus dipecahkan dan dilepaskan dengan siksaan
kehinaan. Yaitu dengan cara mengingatkan kerendahan derajad nafsu, kehinaan
aslinya dan kekotoran perbuatannya.
Mujahadah orang awam
terdapat pada pemenuhan amalan wajib. Mujahadah orang khusus terdapat
pada pembersihan ahwal/keadaan. Oleh karena itu menahan lapar dan terjaga
adalah sesuatu yang mudah lagi ringan. Sedangkan mengobati akhlak dan
menjauhkannya dari kebusukannya adalah sesuatu yang sangat sulit.
ILMU YANG BERMANFAAT
Pada artikel singkat sebelum ini,
pernah kita bahas kajian Al-Hikam mengenai Ilmu.
Ilmu adalah sumber kekuatan. Jika
kita tidak mendekatinya dengan sikap yang benar, ia akan membuat kita menderita
dan menguasai kita. Kita hendaknya memiliki kepekaan, kesadaran, kewaspadaan,
dan kehati-hatian agar kita dapat mengambil manfaat dari ilmu sejati. Sedangkan
kehidupan kita terbatas sesuai dengan jumlah hari kita hidup dan kesempatan
yang datang. Sekali kita mengabaikan satu peluang besar, ia takkan pernah
datang kembali. Terdapat siklus dan titah (Amr) yang alamiah. Jika kita tidak
menyikapinya dengan tepat, maka siklus dan titah itu niscaya melindas kita.
Ilmu yang bermanfaat itu ma’rifat
(Mengetahui) Dzat. Sifat, asma, dan af’al (Perbuatan) Allah swt juga mengerti
bagaimana mengabdi (Ubudiyyah) kepada Allah ta’ala serta beradab (Santun)
terhadap-Nya.
Ilmu yang bermanfaat adalah yang
sinarnya melapangkan shudur (Dada) dan membuka hijab qolbu (Hati). Sebaik-baik
ilmu tersebut yang disertai rasa takut (al-Khosya’) kepada Allah swt. Jika ilmu
itu disertai rasa takut kepada Allah menguntungkan kita. Jika tidak, itu
membahayakan kita.
Nabi Daud as. Berkata, “Ilmu
didalam shudur (Dada) bagaikan lampu didalam rumah”.
Imam Malik bin Anas r.a “Bukanlah
ilmu itu kepandaian atau banyak meriwayatkan, tetapi ilmu itu adalah nur
(Cahaya) yang diturunkan Allah ke dalam qolbu (Hati) hamba-Nya. Dan bermanfaatnya
ilmu itu untuk taqorrub (Mendekatkan) manusia kepada Allah dan menjauhkannya
dari kesombongan diri”.
Imam Junaid al-Baghdadi r.a
berkata “Ilmu adalah mengenal Robb-mu (Tuhanmu) dan tidak melampaui kedudukan
dirimu (Menyadari kehambaanmu)”.
Firman Allah Swt
“Sesungguhnya yang
sungguh-sungguh takut kepada Allah (Yakhsyallaha) dari para hamba itu, hanya
al-Ulama’ (Orang-orang yang berilmu/arif)” (QS. Fathir 35:28).
Rosulullah saw bersabda “Orang
yang menuntut ilmu (Tentang Allah) itu Allah jamin rezekinya”. Rosulullah saw.
Juga Bersabda “Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya pada orang yang
menuntut ilmu, karena gemar pada apa yang dituntutnya. Kemudian Rosulullah saw
berlindung kepada Allah “Allahumma inni a’uudzu bika min ilmin laa yanfa’ (Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat).
Ilmu yang tidak bermanfaat yaitu
ilmu yang tidak menimbulkan rasa takut kepada Allah.
Imam Junaid ra. Ketika ditanya
“Apakah ilmu yang bermanfaat itu?” beliau menjawab “Ilmu yang dapat
mengarahkanmu kepada Allah SWT dan menjauhkan dari menuruti hawa nafsu dan
syahwatmu”.
Mari kita merenungi Hadits
Rosulullah ini:
Dari Abu Hurairoh r.a. berkata: Rosulullah
saw bersabda, “Neraka tertutup oleh berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan
surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan keberatan (Ketidakmauan)” (HR.
Bukhori-Muslim)
Demikian, Wallahua’lam.
Bagus tapi harus berhati-hati karena tipis sekali bedanya orang sehat dan sesat..!!! Jangan cuma teori saja tapi mari kita buktikan dengan akhlak.
BalasHapusizin save
BalasHapussangat bermanfaat :'( mksh banyak :'( hati ini keras betul.
BalasHapusSemoga Allah memberikan kebaikan yang banyak pada pemilik dan penulis praystarislamic.blogspot.co.id.
Min, izinkan ane bikinkan template blognya. boleh gak?
ama domainnya juga. GRATIS min. Lillahi ta'ala
Syiar ini penting buat kebaikan semua. Please.
hubungi: facebook.com/id.hermannz
Semoga Allah membuka jalan menuju Ma'rifatullah, Amin
Ama akun adsense juga min, ntar tak daftarkan. semua gratis. Amin
BalasHapusMugi2 Allah kasih ane waktu khusus buat itu semua. Amin