Oleh: Pray. Ksn
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Salah satu diantara hijab (Penghalang) dari doa kita kepada mustajab (terkabul) karena kita selalu bermaksiat. Diantaranya maksiat perut yang kita tidak hati-hati dalam menjaganya. Kita selalu memakan apa yang kita mau tanpa mencari tau kehalalan dan kebaikkan, apa dan dari mana makanan yang kita konsumsi itu, maka menjadi sebab dari ketidak terkabulnya doa, khusyuk, dan ketaatan kita. Termasuk maksiat perut, sebagaimana dijelaskan di dalam kitab Sullam at-Taufiq Li Sayyid Abdullah bin Husin bin Thohir, diantaranya :
- Makan riba.
- Makan upeti
- Makan barang yang bukan miliknya tanpa izin (Ghosob)
- Makan barang curian
- Makan setiap yang diperoleh dengan cara yang diharamkan agama
- Minum arak
- Makan setiap yang memabukkan, barang najis, atau barang yang kotor (menjijikkan).
- Makan harta anak yatim atau harta wakaf dengan cara menyeleweng dari yang ditentukan oleh orang yang mewakafkan.
- Makan barang yang di dapat dari jalan malu (yang memberi karena malu/takut).
Sebagaimana Allah berfirman bahwa fisik kita akan menjadi
saksi atas apa yang kita perbuat.
“Sehingga
apabila mereka sampai ke sana, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka
menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S Fushilat : 20).
“Dan mereka
bertanya kepada kulit mereka : Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami ? Jawab
kulit mereka : Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata, telah pula
menjadikan kami pandai berkata atau bicara dan Dialah (Allah) yang telah
menciptakan kamu pada pertama kali (di dunia) dan hanya kepada-Nyalah kamu
sekalian dikembalikan.” (Q.S Fushilat :21).
Semoga kita
dapat menjauhi barang-barang yang masuk kedalam perut kita dari makanan-makanan
yang tidak dibenarkan oleh agama dan menjadikan kita hamba yang tergolong pada
hamba yang menjaga diri dari kemurkaan Allah.
Demikian. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar