Bismillahirrohmaanirrohiim.
DALIL QUNUT SUBUH DARI BERBAGAI KITAB (6)
Dibawa ini hujjah-hujjah Qunut subuh dari berbagai kitab:
47. Hadits dari Abi rofi’ r.a
“Umar melakukan Qunut pada Sholat Subuh sesudah ruku’ dan
mengangkat kedua tangannya serta membaca doa dengn bersuara”. (HR Al-Imam
Baihaqi dan ia mengatakan hadits ini shohih).
48. Hadits dari Ibnu Sirin, beliau berkata :
“Aku berkata kepada Anas r.a : Apakah Rosulullah SAW.
melakukan Qunut pada waktu Subuh? Anas menjawab : Ya, begitu selesai
ruku”. (HR. Al-Imam Bukhori dan Al-Imam Muslim).
49. Hadits dari Abu Hurairoh ra. Beliau berkata :
“Rosulullah Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku
pada rakaat kedua Sholat Subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa :
“Allahummah Dini fii Man Hadait ….dan seterusnya”. (HR. Al-Imam Hakim dan
dia menshohihkannya).
50. Hadits dari Hasan bin Ali bin Abi Tholib
r.a. Beliau berkata :
“Aku diajari oleh Rosulullah Saw. beberapa kalimat yang aku
ucapkan pada witir yakni : Allahummah Dini fii Man Hadait ….dan
seterusnya” (HR Al-Imam Abu Dawud, Al-Imam Tirmidzi, Al-Imam Nasa’i dan
selain mereka dengan isnad yang shohih).
51. Hadits dari Ibnu Ali bin Tholib r.a.
(Berkaitan dengan haditst no. 50 )
Al-Imam Baihaqi meriwayatkan dari Muhammad bin Hanafiyah
dan beliau adalah Ibnu Ali bin Tholib ra. Beliau berkata :
“Sesungguhnya doa ini adalah yang dipakai oleh bapakku pada
waktu Qunut diwaktu Sholat Subuh” (Al-Imam Al-Baihaqi Juz 2 Halaman 209).
52. Haditst Doa Qunut Subuh dari Ibnu Abbas ra. :
Tentang doa Qunut Subuh ini, Al-Imam Baihaqi juga meriwayatkan
dari beberapa jalan yakni Ibnu Abbas dan selainnya:
“Bahwasanya Nabi Saw. mengajarkan doa ini (Allahummah Dini
Fii Man Hadait ….dan seterusnya) kepada para sahabat agar mereka berdoa
dengannya pada waktu Qunut di Sholat Subuh” (Al-Imam Baihaqi Juz 2 Halaman
209).
53. Kitab Tafsir Al-Imam
Al-Qurthubi Pada Surat Ali-Imron 128, beliau menukil:
Nabi Muhammad S.A.W. tidak pernah meninggalkan Qunut Subuh hingga Beliau wafat (Hadits Riwayat Daaruquthny), Lihat pula Tafsir AL-Qurthuby Surah Ali-Imron 128 dengan penjelasan yang sangat panjang.
Tempat Qunut Subuh dan Nazilah adalah Sesudah rukuk rakaat
terakhir.
54. Tersebut dalam Kitab Al-Majmu’ Juz 3 Halaman 506 bahwa
: “Tempat Qunut itu adalah sesudah mengangkat kepala dari rukuk. Ini adalah
ucapan Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin Khottab dan Utsman serta Ali bin Abi
Tholib r.a.hum.
Mengenai Dalil-dalil qunut sesudah ruku :
Hadits dari Abu Hurairoh :
“Bahwa Nabi Qunut sesungguhnya sesudah rukuk” (HR. Al-Imam
Al-Bukhori dan Al-Imam Muslim).
55. Hadits dari Ibnu Sirin r.a, beliau berkata :
“Aku berkata kepada Anas r.a : Apakah Rosulullah SAW.
melakukan Qunut pada waktu Subuh? Anas r.a menjawab : Ya, begitu selesai rukuk”. (HR.
Al-Imam Al-Bukhori dan Al-Imam Muslim).
56. Hadits dari Anas r.a.
“Bahwa Nabi Saw. melakukan Qunut selama satu bulan sesudah
rukuk pada Subuh sambil mendoakan kecelakaan keatas Bani ‘Ushoyyah” (HR. HR.
Al-Imam Al-Bukhori dan Al-Imam Muslim).
56. Hadits Dari Awam Bin Hamzah dan Rofi’ yang sudah
disebutkan pada dalil 44, 45 dan 47 tentang kesunnatan Qunut Subuh.
57. Riwayat Dari ‘Ashim Al-Ahwal dari Anas r.a. :
“Bahwa Anas r.a. Berfatwa tentang Qunut sesudah rukuk”.
58. Hadits dari Abu Hurairoh r.a. Beliau berkata :
“Rosulullah Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku
pada rakaat kedua Sholat Subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa :
“Allahummah Dini Fii Man Hadait ….dan seterusnya”. (HR. Al-Imam Hakim dan
dia menshohihkannya).
58. Hadits Riwayat dari Salim dari Ibnu ‘Umar r.a.
“Bahwasanya Ibnu Umar mendengar Rosulullah SAW apabila
beliau mengangkat kepalanya dari rukuk pada rakaat terakhir Sholat Subuh,
beliau berkata : “Ya Allah laknatlah si fulan dan si fulan”, sesudah beliau mengucapkan
“Sami’allahu Liman Hamidah. Maka Allah menurunkan Ayat: “Tidak ada bagimu
sesuatu pun urusan mereka itu atau dari pemberian taubat terhadap mereka karena
sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang dzolim “(HR Al-Imam Bukhori).
Terlihat jelas Bahwa pada Qunut Nazilah maupun Qunut Subuh,
dilakukan setelah rukuk. Adapun ada riwayat yang menyatakan sebelum rukuk, Al-Imam
Baihaqi mengatakan dalam kita Al-Majmu’ :
“Dan orang-orang yang meriwayatkan Qunut sesudah
rukuk lebih banyak dan lebih kuat menghafal hadits, maka dialah yang lebih
utama dan inilah jalannya para kholifah yang memperoleh petunjuk -
Rodhiyallahu‘anhum - pada sebagian besar riwayat mereka. Demikian. Wallahua’lam.
Insyaallah dilanjutkan pada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar